A. Pengertian Etika
Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau
pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang
harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau
profesi.
B.
Prinsip-Prinsip Etika
Seluruh gagasan atau ide dapat diringkas menjadi enam
prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu: (1) Prinsip Keindahan, (2) Prinsip Persamaan, (3)
Prinsip Kebaikan, (4) Prinsip Keadilan, (5) Prinsip Kebebasan, (6) Prinsip
Kebenaran.
Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu
meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan
butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh
seorang akuntan, yaitu :
1. Tanggung
jawab profesi :
Seorang akuntan harus menjalankan tanggung jawabnya
harus profesional dengan memikirkan dan mempertimbangkan moral di setiap
kegiatannya.
2. Kepentingan
publik :
Seorang akuntan harus memberikan pelayanan kepada
publik, menghormati kepentingan publik dan menunjukkan komitmen profesional
dalam setiap tindakannya.
3. Integritas
:
Akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara
dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya
tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4. Obyektifitas
:
Seorang Akuntan harus lebih teliti dalam melaksanakan
tugasnya agar sesuai dengan kebenaran yang ada dan bebas dari benturan
kepentingan pribadi.
5. Kompetensi dan
kehati-hatian profesional :
Seorang Akuntan dituntut harus melaksanakan jasa
profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta
mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilannya.
6. Kerahasiaan
:
Akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan klien.
7. Perilaku
profesional :
Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk
berperilaku konsisten selaras dengan tanggung jawabnya.
8. Standar
teknis :
Akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus
mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan.
C.
Basis Teori Etika
v Etika
Teleologi
Dari kata Yunani, telos = tujuan, mengukur
baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan
tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
v Deontologi
dan Teori Hak
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani
‘deon’ yang berarti kewajiban. Dalam pemikiran moral dewasa ini
barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk
mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena
berkaitan dengan kewajiban.
v Teori
Keutamaan (Virtue)
Dalam etika moralitas, suatu
tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik
(bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter
yang buruk (tidak bermoral).
D.
Egoism
Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti
menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan
orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat.
Terdapat dua konsep yang berhubungan dengan egoisme.
Pertama, egoisme psikologis, adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua
tindakan manusia dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri (self-servis).
Kedua, egoisme etis, adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri
sendiri (self-interest).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar