Pengendalian Intern
Rencana
organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi
dalam suatu unit usaha, dengan tujuan :
a. Mengamankan kekayaan / harta perusahaan.
b. Agar data akuntansi dapat dipercaya.
c. Mendorong adanya efisiensi.
d.
Mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan (menekan kemungkinan terjadinya penyelewengan
/kecurangan).
Pengendalian Administrasi
Berhubungan
dengan pembuatan keputusan yang membawa kepada tindakan pimpinan perusahaan
untuk menyetujui atau memberi wewenang atas terjadinya transaksi. Merupakan
titik tolak untuk menciptakan pengendalian akuntansi atas transaksi.
Pengendalian
Akuntansi. Berhubungan dengan pengamanan harta kekayaan perusahaan dan dapat
dipercayainya catatan keuangan untuk meyakinkan bahwa :
•
Transaksi telah dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau wewenang pimpinan
•
Memungkinkan dibuatnya laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi atau kriteria
lain.
•
Jumlah yang tercantum dalam catatan perusahaan sesuai dengan kenyataannya.
Tujuan Pengendalian Intern
Dalam
kaitannya memenuhi standar kedua dari standar pekerjaan lapangan, maka tujuan pengendalian
intern bagi auditor hanya dibatasi pada keandalan laporan keuangan (tujuan pengendalian
akuntansi). Oleh karena itu, auditor berkewajiban memahami struktur
pengendalian intern auditan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penanggung Jawab Struktur Pengendalian
Intern
1.Manajemen
( management)
2.Dewan
Komisaris dan Komite Audit (Board of Directors and
Audit Committee)
3.Auditor Intern
(Internal Auditors)
4.Personel
Lain Entitas (Other Entity Personnel)
5.Auditor Independen (Independent Auditor)
6.Pihak
Luar Lain (Other External
Parties)
Unsur Struktur Pengendalian
Terdapat
lima unsur struktur pengendalian intern yaitu :
1.Control
Environment (Lingkungan Pengendalian)
2.Risk
Assessment (Penaksiran Resiko)
3.Information
and Communication (Informasi dan Komunikasi)
4.Control
Activities (Aktivitas Pengendalian)
5.Monitoring
(Pemantauan)
Control Environment (Lingkungan
Pengendalian)
Control
environment merupakan landasan untuk semua unsur pengendalian intern yang
membentuk disiplin dan struktur. Berbagai faktor yang membentuk lingkungan
pengendalian suatu entitas antara lain :
1.Nilai
Integritas dan Etika (Integrity and
Ethical Values)
2.Komitmen
terhadap kompetensi (Commitment to Competence)
3.Dewan
Komisaris dan Komite Audit (Board of Directors and Audit Committee)
4.Filosofi
dan gaya operasi manajemen (Management’s
philophy and operating style)
5.Struktur
Organisasi (Organizational Structure)
6.Pembagian
Wewenang dan Tanggung Jawab (Assignment
of Authority and Responsibility
7.Kebijakan
dan Praktek Sumber Daya Manusia (Human
Resource Policies and Practices)
Risk Assesment (Penaksiran Resiko)
Penaksiran
resiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan adalah penaksiran resiko yang terkandung
dalam asersi tertentu dalam laporan keuangan dan desain dan implementasi
aktivitas pengendalian yang ditujukan untuk mengurangi resiko tersebut pada
tingkat minimum, dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat. Penaksiran resiko
manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap resiko yang dapat timbul
dari perubahan keadaan.
Information And
Communication (Informasi dan Komunikasi)
Sistem
akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan,
menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta
menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut. Oleh
karena itu, sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan keyakinan memadai
bahwa transaksi yang didapat atau terjadi adalah :
1.
Sah
2.
Telah di otorisasi
3.
Telah di catat
4.
Telah di nilai secara wajar
5.
Telah di golongkan secara wajar
6.
Telah di catat dalam periode yang seharusnya
7.
Telah di masukkan ke dalam buku pembantu
dan
8.
telah di ringkas dengan benar
Control Activities
(Aktivitas Pengendalian)
Aktivitas
pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan dapat digolongkan ke
dalam berbagai kelompok. Salah satu cara penggolongan adalah sebagai berikut :
1.
Pengendalian pengolahan informasi.
•
Pengendalian umum.
•
Pengendalian aplikasi.
Otorisasi
memadai. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan memadai Pengecekan
secara independen.
2.
Pemisahan fungsi yang memadai.
3.
Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan.
4.
Review atas kinerja.
Monitoring (Pemantauan)
Pemantauan
adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian intern sepanjang
waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan
pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalian,
pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah struktur pengendalian intern beroperasi sebagaimana yang diharapkan, dan untuk
menentukan apakah struktur pengendalian intern tersebut telah memerlukan
perubahan karena terjadinya perubahan keadaan.
Pemahaman Atas Struktu Pengendalian
Intern
Penghimpunan
pemahaman meliputi rancangan kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
elemen struktur pengendalian, dan apakah kebijakan dan prosedur tersebut telah
dilaksanakan dalam operasional atau praktiknya. Dengan pemahaman struktur
pengendalian intern auditor dapat
menilai auditabilitas atau dapat tidaknya laporan keuangan di audit;
mengidentifikasi jenis kekeliruan dan ketidak-beresan potensial yang mungkin
berpengaruh pada laporan keuangan. Auditor juga dapat merancang pengujian yang
efektif terhadap saldo akun.
Pemahaman Atas Struktur Pengendalian
Intern
Tingkat
pemahaman elemen struktur pengendalian intern tergantung judgement auditor yang
dipengaruhi oleh :
1.
Pengetahuan terhadap klien dari audit yang dilakukan pada tahun sebelumnya.
2.
Resiko bawaan dan materialitas yang telah ditentukan.
3.
Pemahaman terhadap industri klien.
4.
Kompleksitas dan tingkat kemajuan teknologi dan operasi dan sistem akuntansi
klien.
Pemahaman
Atas Struktur Pengendalian
Pemahaman
terhadap struktur pengendalian intern meliputi
antara lain :
1.
Pemahaman Lingkungan Pengendalian.
2.
Pemahaman Sistem Akuntansi.
3.
Pemahaman Prosedur Pengendalian.
Prosedur Untuk Menghimpun Pemahaman
Ada
5 prosedur yang dapat digunakan dalam memperoleh pemahaman yaitu :
1.
Menelaah pengalaman sebelumnya dengan klien.
2.
Mengajukan pertanyaan kepada manajemen, pengawas, dan staf personel.
3.
Menginspeksi dokumen dan catatan.
4.
Mengamati kegiatan dan operasi entitas.
5.
Mempelajari buku manual prosedur dan kebijakan pengendalian klien.
Pengujian Pengendalian
Untuk
menguji kepatuhan terhadap pengendalian intern, auditor melakukan dua macam pengujian :
1.Pengujian
adanya kepatuhan terhadap struktur pengendalian intern2.Pengujian tingkat
kepatuhan terhadap struktur pengendalian intern.
Pengujian Adanya Kepatuhan
Untuk
menentukan apakah informasi mengenai struktur pengendalian yang dikumpulkan
oleh auditor benar - benar ada, auditor melakukan dua macam pengujian:
1.
Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu.
2.
Pengujian transaksi tertentu yang telah
terjadi dan yang telah dicatat.
Pengujian Transaksi Dengan Cara
Mengikuti Pelaksanaan Transaksi Tertentu.
•
Pengamatan (mungkin bersifat mendadak) terhadap penerimaan cek dan surat pemberitahuan
dari debitur yang dilakukan oleh fungsi penerima surat. Auditor mengamati pembuatan daftar surat pemberitahuan
oleh fungsi penerima surat dan pengiriman cek ke fungsi penerima kas serta pengiriman
surat pemberitahuan dan daftar surat pemberitahuan ke fungsi pencatat piutang.
•
Pengamatan terhadap pembuatan bukti setor bank. Auditor mengamati
endorsement atas setiap cek oleh pejabat
yang berwenang, memastikan bahwa jumlah cek yang diterima disetor segera ke bank dengan
melakukan rekonsiliasi bukti setor bank dengan daftar surat pemberitahuan yang
dibuat oleh fungsi penerima surat.
•
Pengamatan penyetoran cek ke bank. Dalam hal tertentu auditor tidak melakukan pengamatan
penyetoran cek ke bank, namun menempuh konfirmasi ke bank untuk memastikan
bahwa jumlah kas yang diterima dari piutang disetor seluruhnya ke bank dengan
segera.
•
Pemeriksaan atas pencatatan penerimaan kas dari debitur tersebut ke dalam kartu
piutang debitur yang bersangkutan dan ke dalam jurnal penerimaan kas.
Pengujian Transaksi Tertentu Yang
Telah Terjadi Dan Yang Telah Dicatat
Dalam
hal ini auditor harus memilih transaksi tertentu kemudian mengikuti
pelaksanaannya ( reperforming ) sejak awal sampai selesai, melalui dokumen - dokumen
yang dibuat dalam transaksi tersebut dan pencatatannya dalam catatatn
akuntansi.
Pengujian Tingkat Kepatuhan
Dalam
pengujian tingkat kepatuhan klien terhadap pengendalian intern pembelian,
auditor dapat menempuh prosedur audit berikut ini :
•
Mengambil sampel bukti kas masuk dan memeriksa kelengkapan dokumen pendukungnya
(surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) serta
tanda tangan pejabat yang berwenang baik dalam bukti kas keluar maupun dokumen
pendukungnya. Tujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan kepastian transaksi
pembelian telah diotorisasi oleh pejabat - pejabat yang berwenang.
•
Melaksanakan pengujian bertujuan ganda (dual
- purpose test), yang merupakan kombinasi antara pengujian yang tujuannya
untuk menilai efektivitas pengendalian intern (pengujian pengendalian) dan
pengujian yang tujuannya menilai kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan ( pengujian substantif ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar