A.
Sistem
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Setiap
organisasi publik maupun swasta memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang dijabarkan dalam
bentuk program-program atau aktivitas. Organisasi memerlukan sistem
pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi
organisasi secara efektif dan efisisen sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu: (1) Perencanaan,
(2) Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi, (3) Komunikasi informasi,
(4) Pengambilan keputusan, (5) Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar
berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi agar berperilaku sesuai dengan
tujuan organisasi, (6) Pengendalian, (7) Penilaian kinerja.
Kegagalan
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi karena
adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam
proses pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen sektor publik
berfokus pada bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan
efesien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian manajemen
tersebut harus didukung dengan perangkat yang lain berupa struktur organisasi
yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan, manajemen sumber
daya manusia, dan lingkungan yang mendukung.
Struktur
organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian manajemen, karena
sistem pengendalian manajemen berfokus pada unit-unit organisasi sebagaui pusat
pertanggungjawaban tersebut merupakan basis perencanaan, pengendalian, dan
penilaian kinerja. Manajemen sumber daya manusia harus dilakukan sejak proses
seleksi dan rekruitmen, training, pengembangan, dan promosi hingga
pemberhentian karyawan. Faktor lingkungan meliputi kestabilan politik, ekonomi,
sosial, keamanan, dan sebagainya. Kesemua unsur tersebut hendaknya dapat
mendukung pelaksanaan strategi organisasi.
B.
Tipe
Pengendalian Manajemen
Tipe
pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.
Pengendalian
preventif (preventif control)
Dalam
tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategi perencanaan
strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2.
Pengendalian
operasional (operational control)
Dalam
tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program
yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk
menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3.
Pengendalian
kinerja
Pada
tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan
tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
C.
Struktur
Pengendalian Manajemen
Sistem
pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
(responsibility centers). Pusat
pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggungjawaban
tersebut adalah:
1.
Sebagai
basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya;
2.
Untuk
memudahkan mencapai tujuan organisasi;
3.
Memfasilitasi
terbentuknya goal congruence;
4.
Mendelegasikan
tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga mengurangi
beban tugas manajer pusat;
5.
Mendorong
kreativitas dan daya inovasi bawahan;
6.
Sebagai
alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisisen; dan
7.
Sebagai
alat pengendalian anggaran;
Tanggung
jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang
optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output dihasilkan,
kemudian dikaitkan dengan target kinerja. input diukur dengan jumlah sumber
daya yang digunakan sedangkan output diukur dengan jumlah produk/output yang
dihasilkan.
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
Pada dasarnya
terdapat empat jenis pusat pertanggungjawaban, yaitu:
1.
Pusat
biaya (expense center)
Pusat
biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Suatu unit organisasi disebut sebagai
pusat biaya apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan biaya yang telah
digunakan (bukan nilai output yang dihasilkan. Contoh pusat biaya adalah
Departemen Produksi, Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum.
2.
Pusat
Pendapatan (revenue center)
Pusat
pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Contoh pusat pendapatan adalahDinas
Pendapatan Daerah dan Departemen Pemasaran.
3.
Pusat
Laba (profit center)
Pusat
laba adalah pusat pertanggungjawaban yang membandingkan input (expense) dengan output (revenue) dalam satuan moneter. Kinerja
manajer dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan. Contoh: BUMN dan BUMD, obyek
pariwisata milik PEMDA, Bandara, dan Pelabuhan.
4.
Pusat
investasi (investment center)
Pusat
investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamakan
pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Contoh pusat investasi adalah
Departemen Riset dan Pengembangan dan Balitbang.
Pengendalian
manajemen berfokus pada pusat pertanggungajawaban merupakan alat untuk
melaksanakan strategi dan program-program yang telah diseleksi melalui proses
perencanaan strategik. Pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi mempunyai
peran yang sangat penting dalam melakukan perencanaan dan pengendalian
anggaran. Melalui pusat pertanggungjawaban tersebut anggaran dibuat, dan jika
disahkan anggaran dikomunikasikan kepada manajer level, menengah, dan bawah
untuk dilaksanakan.
Manajer
pusat pertanggungajawaban, sebagai budget
holder memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan anggaran. Pusat
pertanggungjawaban memperoleh sumber daya input berupa tenaga kerja, material,
dan sebagainya yang dengan input tersebut diharapkan dapat menghasilkan output
dalam bentuk barang atau pelayanan pada tingkat kuantitas dan kualitas
tertentu.
Idealnya,
struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian anggaran sejalan
dengan program atau struktur aktivitas organisasi. Dengan perkataan lain,
tiap-tiap pusat pertanggungjawaban bertugas untuk melaksanakan program atau
aktivitas tertentu, dan penggabungan program-program dari tiap-tiap pusat
pertanggungajawaban tersebut seharusnya mendukung program pusat
pertanggungjawaban pada level yang lebih tinggi, sehingga pada akhirnya tujuan
umum organisasi dapat tercapai.
Setiap
jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai belanja (pengeluaran) yang telah dilakukan
dan output yang dihasilkan selama masa anggaran. Laporan kinerja disiapkan dan
dikirimkan ke semua level manajemen untuk dievaluasi kinerjanya, yaitu
dibandingkan antara hasil yang dicapai dengan angggaran. Jika sistem
pengendalian anggaran berjalan dengan baik, maka informasi yang dikirimkan
kepada manajer harus relevan dan tepat waktu.
Anggaran
sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi harus dipersiapkan dengan
sebaik-baiknya agar tidak terjadi bias atau penyimpangan. Pusat
pertanggungjawaban merupakan bagian yang paling kompeten untuk menyiapkan
anggaran karena merekalah yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan aktivitas
pelayanan masyarakat. Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi sebagai jembatan
untuk dilakukannya bottom-up budgeting. Keberadaan departemen anggaran dan
komite anggaran pada pusat pertanggungjawaban sangat perlu untuk membantu
terciptanya anggaran yang efektif.
Informasi
yang terkait dengan sistem pengendalian anggaran biasanya banyak diketahui oleh
bagian departemen anggaran. Departemen anggaran memiliki fungsi sebagai
berikut:
a.
Menetapkan
prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran;
b.
Mengkoordinasikan
dan membuat asumsi-asumsi sebagai dasar anggaran (asumsi tersebut misalnya
tingkat inflasi, nilai tukar, dan harga migas);
c.
Membantu
mengkomunikasikan anggaran ke seluruh bagian organisasi;
d.
Menganalisis
anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi kepada budgette (budget holder) dan manajer pusat
pertanggungajawaban;
e.
Menganalisis
kinerja anggaran yang dilaporkan, mengintepretasikan hasil, dan menyiapkan
ikhtisar laporan untuk manajer pusat pertanggungjawaban; dan
f.
Menyiapakan
pembuatan revisi anggaran jika diperlukan.
D.
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Proses
pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan
menggunakan saluran komunikasi formal dalam organisasi yang meliputi:
1.
Rumusan
strategi (strategy formulation)
2.
Perencanaan
startegik (strategic plannning)
3.
Penganggaran
4.
Operasional
(pelaksanaan anggaran), dan
5.
Evaluasi
kinerja
Saluran
komunikasi informal dapat dilakukan melalui komunikasi langsung, pertemuan
informal, diskusi, atau melalui metoda management
by walking around.
Sistem
pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untuk mempengaruhi
orang-orang didalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi. Pengendalian organisasi dapat berupa aturan dan prosedur birokrasi
atau melalui pengendalian dan manajemen informasi yang dirancang secara formal.
Dalam
tujuan organisasi setiap orang memiliki tujuan personal (individual goal). Untuk menyikapi hal tersebut perlu adanya suatu
“jembatan” yang mampu mengantarkan organisasi mencapai tujuannnya, yaitu
tercapainya keselarasan antara individual
goal dengan organization goal.
Dalam hal ini, sistem pengendalian manajemen hendaknya dapat menjadi jembatan
dalam mewujudkan adanya goal congruence,
yaitu keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujaun personal.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi goal congruence
tersebut dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu faktor pengendalian
formal dan faktor informal. Faktor pengendalian formal misalnya adalah sistem
pengendalian manajemen, sistem aturan (rules
of the game), dan reward &
funishment system. Sementara itu,
faktor informal terdiri atas faktor eksternal dan internal. Faktor pengendalian
informal misalnya etos kerja dan loyalitas karyawan (dalam sistem pemerintahan
dikenal istilah “abdi negara dan abdi masyarakat”, sedangkan yang bersifat
internal misalnya: kultur organisasi, gaya manajemen (management style), dan gaya komunikasi (communication style).
Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan
strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target (outcome), arah dan kebijakan, serta
strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggung jawab
manajemen puncak (top management).
Dalam organisasi pemerintahan, perumusan straegi dilakukan oleh dewan
legislatif yang hasilnya berupa Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang
akan menjadi acuan bagi eksekutif dalam bertindak.
Strategi
yang dihasilkan dari proses perumusan strategi merupakan strategi global
(makro) atau dalam perusahaan disebut corporate level strategy. Strategi
organisasi ditetapkan untuk memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan
organisasi. Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan menggunakan
analisis SWOT (strenght, weakness,
opportunity, threath). Berdasarkan analisis SWOT tersebut, organisasi dapat
menentukan strategi terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi
perusahaan dapat beruabah atau mengalami revisi (strategy revision), jika terdapat lingkungan yang berubah yang
dipengaruhi oleh adanya ancaman (threat)
dan kesempatan (opportunity) misalnya
adanya inovasi teknologi baru, peraturan pemerintah baru, atau perubahan
lingkungan politik dan ekonomi lokal dan global.
Proses
perumusan strategi pada organisasi sektor publik banyak dipengaruhi oileh
sektor swasta. Sama halnya dengan sektor swasta, tahap paling awal dari
manajeen strategik pada sektor publik adalah perencanaan. Perencanaan dimulai
dari perumusan strategi. Olsen dan Eadie (1982) menyatakan proses perumusan
strategi terdiri atas lima komponen dasar, yaitu:
v Pernyataan misi
dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekutif organisasi
dan memberikan kerangka pengembangan strategi serta target yang akan dicapai.
v Analisis atau
scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran (assessment) faktor-faktor eksternal yang
sedang dan akan terjadi dan kondisi yang harus dipertimbangkan pada saat
merumuskan strategi organisasi.
v Profil internal
dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan strategik.
v Perumusan,
evaluasi, dan pemilihan strategi
v Implementasi dan
pengendalian rencana strategik
Sementara itu,
Bryson (1995) membuat model delapan langkah untuk memfasilitasi proses
perumusan strategi, yaitu:
1.
Memulai
dan menyetujui proses perencanaan strategik
2.
Identifikasi
apa yang menjadi mandat organisasi
3.
Klarifikasi
misi dan nilai-nilai organisasi
4.
Menilai
lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
5.
Menilai
lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
6.
Identifikasi
isu strategik yang sedang dihadapi organisasi
7.
Perumusan
strategi untuk me-manage isu-isu
8.
Menetapkan
visi organisasi untuk masa depan
Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
Sistem
pengendalian manajemen diawali dari perencanaan strategik (strategic planning), perencanaan strategik adalah proses penentuan
program-program, aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu
organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan.
Perbedaannya
dengan perumusan strategi adalah perumusan strategi merupakan proses untuk
menentukan strategi, sedangkan perencanaan strategik berupa rencana-rencana
strategik (strategic plans). Dalam
proses perumusan strategi, manajemen memutuskan visi, misi, dan tujuan
organisasi serta strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan
strategik merupakan proses menurunkan stratgi dalam bentuk program-program.
Proses
strategik merupakan proses yang sistematik yang memiliki prosedur dan skedul
yang jelas. Organisasi yang tidak memiliki atau tidak melakukan perencanaan
strategik akan mengalami masalah dalam penganggaran, misalnya terjadinya beban
kerja anggaran (budget workload) yang
terlalu berat, alokasi sumber daya yang tidak tepat sasaran, dan dilakukannya
pilihan strategi yang salah. Orientasi dilakukannya manajemen strategik pada
organisasi publik menuntut adanya strategic
vision, strategic thinking, strategic leadership, dan strategic organization.
Manfaat perencanaan strategik bagi organisasi
Perencanaan
strategik sangat penting bagi organisasi. Manfaat perencanaan strategik bagi
organisasi adalah:
a.
Sebagai
sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif;
b.
Sebagai
sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang telah
ditetapkan;
c.
Sebagai
sarana untuk memfasilitasi dilakukannnya alokasi sumber daya yang optimal
(efektif dan efisien);
d.
Sebagai
kerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek (short term action);
e.
Sebagai
sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi organisasi secara lebih
jelas, dan
f.
Sebagai
alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi.
Tujuan
utama perencanaan strategik adalah untuk meningkatkan komunikasi antara manajer
puncak dengan manajer level bawahannya. Adanya komunikasi ini akan memungkinkan
terjadi persetujuan antara manajer puncak dengan manajer level bawah mengenai
strategi terbaik untuk mecapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Hal ini akan
mendorong terwujudnya good congruence.
Mengubah Perencanaan Strategik Menjadi Tindakan
Nyata
Perencanaan
strategik dapat digunakan untuk membantu mengantisipasi dan memberika arahan perubahan.
Perencanaan strategik perlu ditranslasikan dalam bentuk tindakan-tindakan
konkrit. Untuk itu, perencanaan strategik harus didukung oleh hal-hal sebagai
berikut:
a.
Struktur
pendukung, baik secara manajerial maupun political
will.
b.
Proses
dan praktik implementasi di lapangan; dan
c.
Kultur
organisasi
Struktur
organisasi hendaknya dapat mendukung pelaksanaan strategi. Desain sistem
pengendalian manajemen harus didukung oleh struktur organisasi yang sesuai.
Visi, misi, tujuan, dan strategi yang sudah disusun secara baik dapat gagal
dicapai apabila struktur organisasi tidak mendukung strategi. Oleh karena itu
perlu dilakukan restrukturisasi dan reorganisasi (institutional reform) agar selaras dengan strategi dan desain
sistem pengendalian manajemen. Restrukturisasi tersebut didasarkan pada
prinsip:
a.
Perubahan
struktur organisasi hendaknya dapat meningkatkan kapasitas untuk mencapai
strategi yang efektif.
b.
Pimpinan
eksekutif bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi dan arahan kebijakan
hingga level bawah.
c.
Dewan
bertang jawab secara kolektif untuk merencanakan strategi, kebijakan dan
otorisasi alokasi sumber daya, dan menilai kinerja manajemen (eksekutif).
Proses
dan praktik implementasi di lapangan terkait dengan prosedur dan sistem
pengendalian. Perencanaan strategik harus didukung dengan budaya organisasi
yang kuat. Perencanaan strategik harus diikuti dengan perubahan perilaku dan
sikap anggota organisasi untuk melaksanakan program-program secara efektif dan
efisien.
Penganggaran
Apabila
tahap perencanaan strategik telah selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah
menentukan anggaran. Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen
sektor publik merupakan tahap yang dominan. Proses penganggaran pada organisasi
sektor publik memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada
sektor swasta. Perbedaan tersebut terutama adalah adanya pengaruh politik dalam
proses penganggaran.
Penilaian Kinerja
Tahap
akhir dari proses pengendalian manajemen adalah penilaian kinerja. Penilaian
kinerja merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat
digunakan sebagai alat pengendalian. Pengendalian manajemen melalui sistem
penilaian kinerja dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme reward & punishment. Sistem
pemberian penghargaan (rewards) dan
hukuman (punishment) digunakan
sebagai pendorong bagi pencapaian strategi. Pemberian imbalan (reward) dapat berupa finansial dan
nonfinansial seperti pshycologoical
reward dan social reward. Imbalan atau penghargaan yang sifatnya finansial
misalnya berupa kenaikan gaji, bonus, dan tunjangan. Imbalan yang bersifat
psikologis dan sosial misalnya berupa promosi jabatan, penambahan tanggung
jawab dan kepercayaan, otonomi yang lebih besar, penempatan kerja di lokasi
yang lebih baik, dan pengakuan. Mekanisme pemberian sanksi dan hukuman untuk
kondisi tertentu diperlukan. Namun, orientasi penilaian kinerja hendaknya lebih
diarahkan pada pemberian penghargaan (reward
oriented).
KESIMPULAN
Pengendalian
manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu: (1) perencanaan, (2) koordinasi,
(3) komunikasi informasi, (4) pengambilan keputusan, (5) memotivasi, (6)
pengendalian, dan (7) penilaian kinerja. Akuntansi manajemen sektor publik memegang
peran kunci sebagai penyedia informasi bagi manajer untuk perencanaan dan
pengendalian. Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat
dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal. Sistem
pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untuk mempengaruhi
orang-orang di dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi. Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur
organisasi yang baik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur
pusat pertanggungjawaban (responsibility
centers).
Pusat
pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan
hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output
yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Tiap-tiap pertanggungjawaban
bertugas untuk melaksanakan program atau aktivitas tertentu, dan penggabungan
program-program dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban tersebut seharusnya
mendukung program pusat pertanggungjawaban pada level yang lebih tinggi,
sehingga pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat tercapai. Pusat pertanggungjawaban
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk dilakukannya bottom-up budgeting. Karena
pusat pertanggungjawaban mengemban fungsi sebagai budget holder, maka proses
penyiapan dan pengendalian anggaran harus menjadi fokus perhatian manajer pusat
pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban merupakan basis kinerja, yaitu
perbandingan antara apa yang telah dicapai oleh unit organisasi dengan anggaran
yang telah ditetapkan.
Resource: Mardiasmo 2009 (Akuntansi Sektor Publik)
(y)
BalasHapusKepada Yth,
BalasHapusPerusahan BUMND & SWASTA Nasional
Di Tempat
Up.Pimpinan DIREKSI / Finance DEPT
Prihal : Proposal Penawaran Jaminaan Bank Garansi & Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral)
Tempat Degan Hormat
Perkenalkan Kami Dari PT.GLOBAL PERSADA INDONUSA ( Insurance Brokerage ) Resmi.
Adapun Bank Garansi Yang Kami Tawarkan Di Antaranya : BANK BNI,BANK BCA,BANK MANDIRI,BANK,BANK EXIM,BANK SINARMAS,BANK JTRUST,BANK MAY BANK,BANK SUMUT,BANK KALTIM,BANK BANK CORP, Serta Bank Swasta Lainya, Dan Bank Garansi Yang Kami Tawarkan Di Terima Di Instansi Pemerintah, ( BUMN, BUMD, KPS PERTAMINA, VICO,CNOOC, MABES TNI, MABES POLRI, PT.BUKIT ASAM, PT.PUSRI, PT.TIMAH, TOTAL E & P INDONESIA, DLL ),Kami Menawarkan Semua ( Tanpa Agunan Non Collateral ) Untuk Semua Jenis Jaminan Serta Proses Cepat Dan Polis Jaminan Kami Antar Langsung Ke Perusahaan Bapak/Ibu
Untuk Mengetahui Rate Dan Produck Yang Kami Tawarkan Silahkan Bapak/Ibu Lihat Di Lampiran.
N/b : - Kami Juga Bisa Membantu Penerbitan Bank Garansi &
Surety Bond Untuk Perusahaan Berdomisili Di Luar
JABODETABEK.
Regard's
Adnan Suryati
contact Person : 0813 8545 5646
Head Office :
PT. GLOBAL PERSADA INDONUSA
Jl. Nangka No.20 Utan Kayu Utara, Kec. Matraman - Jakarta Timur
Telp. (021) 2962 1873
Fax . (021) 2962 1878
saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana tawaran pinjaman mr pedro membantu hidup saya, bukan ide yang baik untuk menggunakan pinjaman gajian secara teratur. Jika Anda terus-menerus memperpanjang tanggal pembayaran Anda dan sering meminjam ke gaji Anda berikutnya, itu bisa memberi Anda banyak uang. namun, sama masuk akalnya untuk memutuskan pinjaman hari gajian karena mereka dapat dengan cepat disetujui pada hari yang sama ketika Anda memasukkan formulir aplikasi pinjaman Anda. Anda dapat menghubungi penawaran pinjaman mr pedro karena pinjaman gaji saya sangat cepat untuk diproses, email pedroloanss@gmail.com untuk meminta segala jenis pinjaman. whatsapp +18632310632
BalasHapus