Rencana penerapan
kebijakan pembatasan kendaraan bermotor melalui pelat nomor ganjil-genap
menimbulkan pro dan kontra, khususnya bagi masyarakat yang tinggal atau bekerja
di Jakarta. Ada yang setuju dengan penerapan peraturan tersebut karena meyakini
dapat mengurai kemacetan di Ibu Kota, namun tidak sedikit pula yang menolak
penerapan peraturan tersebut karena masih buruknya pelayanan transportasi
massal di Jakarta.
Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo menganggap wajar pro kontra yang mengemuka terkait rencana
penerapan peraturan ganjil-genap. Menurutnya, untuk mengatasi suatu masalah,
terutama kemacetan, diperlukan kebijakan yang radikal. Apabila gebrakan radikal
itu tidak dijalankan, maka permasalahan kemacetan di Ibu Kota tidak akan
selesai.
"Ada yang pro
ada yang kontra. Nanti semuanya terus ditampung. Kalau tidak ada kebijakan
radikal seperti ini, penyelesaian masalah kemacetan di Jakarta tidak akan
rampung," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Rabu (12/12/2012).
Sumber: Compas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar