Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengatakan,
harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sudah saatnya dinaikkan. Dia
beralasan, kemampuan pemerintah mengelola pembangunan semakin menurun.
"Lihat saja, jalan-jalan rusak, jembatan rusak," kata Kalla pada acara Sarasehan Ekonomi "Menyusun Ulang Pembangunan Ekonomi Indonesia 2014", Rabu (12/12/2012).
Kalla menyadari dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi itu. Namun, dia mengatakan, pemerintah harus menentukan langkah bagi pertumbuhan ekonomi. Dia mencontohkan Turki yang mempunyai laju inflasi tinggi tetapi bisa maju.
Menurut Kalla, langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi itu harus tepat dan tidak hanya tergantung pada BBM. "Pertanyaannya adalah mau membangun jalan dan jembatan atau memberikan subsidi kepada mereka yang punya mobil," tegasnya.
Sayangnya, Kalla tak menyebutkan berapa besar harga kenaikan BBM. Cuma, dia menyarankan, pemerintah tidak perlu menaikkan harga sedikit-sedikit karena akan menimbulkan gejolak yang sama. "Pemerintah naikkan 30 persen juga nanti akan didemo, kok," tukasnya.
Asal tahu saja, pemerintah harus menanggung beban subsidi yang cukup besar akibat konsumsi BBM subsidi yang besar. Tahun ini, kuota BBM subsidi saja sudah jebol dari asumsi pemerintah. Sayangnya, hingga saat ini pemerintah belum berencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Pemerintah masih memilih melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. (Farrel Dewantara/Kontan)
"Lihat saja, jalan-jalan rusak, jembatan rusak," kata Kalla pada acara Sarasehan Ekonomi "Menyusun Ulang Pembangunan Ekonomi Indonesia 2014", Rabu (12/12/2012).
Kalla menyadari dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi itu. Namun, dia mengatakan, pemerintah harus menentukan langkah bagi pertumbuhan ekonomi. Dia mencontohkan Turki yang mempunyai laju inflasi tinggi tetapi bisa maju.
Menurut Kalla, langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi itu harus tepat dan tidak hanya tergantung pada BBM. "Pertanyaannya adalah mau membangun jalan dan jembatan atau memberikan subsidi kepada mereka yang punya mobil," tegasnya.
Sayangnya, Kalla tak menyebutkan berapa besar harga kenaikan BBM. Cuma, dia menyarankan, pemerintah tidak perlu menaikkan harga sedikit-sedikit karena akan menimbulkan gejolak yang sama. "Pemerintah naikkan 30 persen juga nanti akan didemo, kok," tukasnya.
Asal tahu saja, pemerintah harus menanggung beban subsidi yang cukup besar akibat konsumsi BBM subsidi yang besar. Tahun ini, kuota BBM subsidi saja sudah jebol dari asumsi pemerintah. Sayangnya, hingga saat ini pemerintah belum berencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Pemerintah masih memilih melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. (Farrel Dewantara/Kontan)
Sumber: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar