BAB 11
PEMBAHASAN
Persaingan
bisnis yang mengetat menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri
terlibas pesaingnya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan
layanan sesuai keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai
persaingan. Secara ringkas Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai
pengetahuan yang didapat dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan
(usaha) suatu organisasi. Business Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya
untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Business intelligent system
merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk jenis aplikasi maupun teknologi
yang digunakan untuk membantu kegiatan businnes intelligence, seperti
mengumpulkan data, menyediakan akses serta menagnalisis data dan informasi
mengenai kinerja perusahaan.
Banyak
lembaga pemerintahan yang telah memahami kegunaan dari businnes intelligence
tersebut. Jika pada lembaga bisnis (profit organization) businnes intelligence
dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja melalui pemilihan strategi bisnis yang
tepat, maka pada lembaga pemerintahan (non-profit organization) business
intelligence dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui
peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja sehingga pada akhirnya akan tercipta
perbaikan layanan pada masyarakat serta pengelolaan anggaran yang tepat.
Business
intelligence dapat membantu suatu perusahaan mendapatkan pengetahuan yang jelas
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga dapat
membantu perusahaan tersebut dalam pengambilan keputusan serta sekaligus
meningkatkan keunggulannya (competitive advantage). Businnes intelligence juga
dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis perubahan trend yang terjadi
sehingga akan membantu perusahaan menentukan strategi yang diperlukan dalam
mengantisipasi perubahan trend tersebut. Upaya memaksimalkan kinerja perusahaan
merupakan hal yang prioritas saat ini. Perusahaan yangsecara jelas mampu
mengidentifikasikan, menjelaskan dan mengimplementasikan strategi akan mampu
berkembang dan berkompetisi lebih baik dengan perusahaan yang lainnya dalam era
globalisasi ini.
A.
MANFAAT
BUSINESS INTELLIGENCE
Ø Menampilkan
pola penjualan sehingga mempermudah eksekutif
menggali informasi lebih dalam yang dapat digunakan dalam yang dapat
digunakan untuk keperluan analisis prediktif.
Ø Merancang
suatu aplikasi businnes intelligence yang terintegrasi dan dapat digunakan oleh
kalangan eksekutif perusahaan pada setiap cabang.
Ø Membantu
pengolahan informasi pada suatu perusahaan sehingga prosesnya menjadi lebih
akurat, efisien, dan hemat waktu.
Ø Memperoleh
berbagai informasi mengenai laporan-laporan seperti subscriber, recharge, dan
revenue.
Ø Mempermudah
para eksekutif dalam suatu perusahaan dalam mengakses berbagai macam laporan subscriber,
recharge, dan revenue.
Ø Merancang
suatu aplikasi business intelligence yang memberikan laporan secara cepat bagi
kalangan eksekutif sehingga mereka dapat dengan segera mengambil keputusan.
B.
ONLINE
CUSTOMER
Pada
era globalisasi yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa kompetisi antar
perusahaan semakin meningkat dan ketat. Maka setiap perusahaan berusaha
untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan
semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat
mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena
pengaruh kompetisi yang besar di lingkungannya. Kadang hari ini statusnya
bersifat aman tetapi siapa tahu hari esok akan berubah menjadi sebaliknya.
Perusahaan era sekarang telah beralih dari cara marketing tradisional ke arah
fokus pada pelanggan. Jadi tidak hanya berkutat pada 4P: Price, Product, Place,
dan Promotion. Tetapi sudah berusaha menerapkan metode get, keep, and grow
pelanggan, karena mereka menyadari jika tidak ada pelanggan maka produk atau
jasa yang mereka tawarkan tidak laku dijual di pasaran yang berarti nantinya
berakibat pada tidak adanya pendapatan bagi perusahaan dan akan mengalami
kebangkrutan.
Menurut
Dr. Philip Kotler, fokus pada pelanggan ialah strategi bisnis baru yang dapat
memenangkan pasar nantinya. Apalagi jika perusahaan telah mengintegrasikan
metode get, keep, and grow dengan teknologi yang dapat mendukungnya. Hal ini
sesuai dengan yang saya pikirkan, teknologi dapat menunjang metode-metode
tersebut agar berjalan dengan lebih baik. Berikut ini ada beberapa teknologi
yang dapat membantu mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar
lebih mudah yaitu:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Perencanaan
sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari
istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning,
adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur
maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis
yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam
sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung
berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer
Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
Mindmap proses enterprise resource planning
2.
Supply
Chain Management (SCM)
Supply
Chain Management adalah suatu konsep yang menyangkut pola pendistribusian
produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secarat
radisional. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal
produksi, dan logistik. SCM menekankan pada pola terpadu menyangkut proses
aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir.
Dalam konsep SCM ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier
hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sepakat yang besar.
Mekanisme informasi antara berbagai komponen
tersebut berlangsung secara transparan.
Mindmap
proses Supply Chain Management
3.
Sales
Force Automation (SFA)
Sales Force
Automation adalah sistem informasi yang digunakan oleh bagian Sales atau Sales
Management untuk membantu melakukan otomatisasi fungsi-fungsi sales force
management. Koombinasi antara modul SFA dengan modul Marketing Automation (MA)
inilah yang biasanya membentuk sebuah aplikasi CRM (Customer Relationship
Management). Sales Force Automation berfungsi dalam mengelola kinerja
sales force perusahaan, mulai dari mengelola leads yang didapatkan, me-manage potensial
penjualan, mengatur aktifitas penjualan, meng-otomatisasi sales quotation, dan
seterusnya.
Mindmap
proses Sales Force Automation
4.
Data
Warehouse
Datawarehouse adalah
kumpulan macam-macam data yang subject oriented, integrated, time variant,
dan nonvolatile. dalam mendukung proses pembuatan keputusan.
Tujuan utama dari pembuatan data
warehouse ada;ah untuk menyatukan
data yang beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanandimana pengguna dapat dengan mudah menjalankan query (pencarian data), menghasilkan laporan, dan melakukan analisis.
Adapun karakteristik Data
warehouse adalah sebagai berikut:
Subject Orientied
Datawarehouse
diorganisasikan pada subjek-subjek utama, seperti pelanggan, barang/ produk,
dan penjualan. Berfokus pada model dan analisis pada data untuk membuat
keputusan, jadi bukan pada setiap proses transaksi atau bukan pada OLTP.
Menghindari data yang tidak berguna dalam mengambil suatu keputusan.
Integrated
Dibangun
dengan menggabungkan/menyatukan data yang berbeda. relational databse,
flat file, dan on-line transaction record. Menjamin konsistensi dalam
penamaan, struktur pengkodean, dan struktur atribut diantara data satu sama
lain.
Time Variant
Data disimpan
untuk menyediakan informasi dari perspektif historical, data yang
tahun-tahun lalu/ 4-5 thn. Waktu adalah elemen kunci dari suatu datawarehouse/
pada saat pengcapture-an.
NonVolatile
Setiap kali
proses perubahan, data akan di tampung dalam tiap-tiap waktu. Jadi tidak di
perbaharui terus menerus. Datawarehouse tidak memerlukan pemrosesan transaksi
dan recovery. Hanya ada dua operasi initial loading of data dan access
of data.
Data warehouse
bukan hanya tempat penyimpanan data, Datawarehouse adalah Business
Intelligence tools, tools to extract, merubah (transform) dan menerima
data (load) ke penyimpanan (repository) serta mengelola dan
menerima metadata.
Sedangkan fungsi utama dari data
warehouse meliputi :
a. Pengambilan dan pengumpulan data(termasuk data dari luar organisasi yang dibutukan)
b. Mempersiapkan data(transforming), seperti membersihkan dan mengintegrasikan data
c. Penyimpanan data (loading)
d. Penyediaan data untuk analisis (query
& reporting)
Sejarah/Evolution
v 1960,
Dunia komputerisasi membuat aplikasi individu yang digunakan pada file utama.
General mill mulai mengembangkan istilah dimensi dan fakta.
v 1970,
IRI menyediakan database dimensi untuk pembeli eceran, tahun untuk memperbaiki,
mengembangkan dan mencocokan dengan hardware yang dimiliki.
v 1983,
DBMS diperkenalkan untuk mengambil keputusan.
v 1988,
Barry dan Paul mempublikasikan karyanya tentang Arsitektur Bisnis dan Sistem
Informasi
v 1990,
memperkenalkan tool DBMS sebagai alat untuk datawarehouse.
v 1990-sekarang,
banyak bermunculan buku-buku datawarehouse dan aplikasi-aplikasi datawarehouse.
Implementasi Data
Warehouse
C.
OFFICE
DEPOT
Tetapi
yang perlu diingat teknologi hanyalah sebagai pendukung untuk realisasi sebuah
konsep CRM, bukan sebuah bentuk CRM. Hal ini didukung oleh pernyataan Don
Peppers dan Martha Rogers yang mencontohkan bahwa Business Intelligence yang
merupakan bagian dari teknologi bukanlah sebuah contoh dari CRM melainkan
hanyalah pendukung atau penunjang dari konsep CRM pada sebuah perusahaan atau
organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa teknologi seperti Business Intelligence
jika diintegrasikan dengan konsep CRM yang ada dapat melahirkan sebuah strategi
bisnis yang jitu bagi perusahaan atau organisasi untuk memenangkan pasar dan
mencapai keuntungan yang diinginkan.
Loyalitas
pelanggan sangat diperlukan bagi perusahaan atau organisasi untuk tetap dapat
hidup. Dengan adanya loyalitas pelanggan maka dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan ke depannya karena disebabkan oleh share of wallet yang tinggi dari
pelanggan. Pelanggan yang loyal sangat menguntungkan bagi perusahaan karena
seperti yang dikatakan Jill Dyche bahwa pelanggan yang seperti itu tingkah
lakunya telah menunjukkan komitmen untuk perusahaan tersebut dan psikologisnya
juga menyiratkan komitmen. keuntungan dari mempertahankan loyalitas ialah hanya
membutuhkan biaya yang lebih sedikit dalam mempertahankan pelanggan yang lama
daripada mendapatkan yang baru, pelanggan dapat mengeluarkan uang yang banyak
untuk perusahaan kita jadi dapat meningkatkan share of wallet, pelanggan yang
loyal biasanya menyebarkan informasi-informasi yang baik dan positif tentang
kita, mereka membutuhkan servis yang lebih sedikit dalam penangananya, mereka
lebih bisa memaafkan jika terjadi kesalahan, dan mereka membuat program
marketing perusahaan kita lebih efisien. Oleh karena itu, sangat penting bagi
suatu perusahaan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan demi melancarkan
bisnis yang dijalankan dan mengamankan posisi di pasar yang semakin ketat
persaingannya.
Untuk
dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dengan baik dan memperoleh keuntungan
yang besar maka diperlukan sebuah konsep CRM pada perusahaan atau
organisasi. Karena menurut Dr. Robert Shaw dengan CRM dapat mencapai
keseimbangan optimal antara investasi perusahaan dan pemuasan kebutuhan
pelanggan agar menghasilkan keuntungan yang maksimal. Di dalam CRM terdapat
pembelajaran dan perubahan pengetahuan yang terus menerus terhadap kebutuhan,
motivasi dan perilaku pelanggan selama berhubungan atau melakukan kontak dengan
perusahaan. Sehingga menurut saya dengan adanya hal itu maka semakin mudah
perusahaan untuk memberikan pelayanan yang spesial dan berbeda terhadap
pelanggan demi meningkatkan kepuasan mereka, jika perusahaan menerapkan CRM.
CRM membantu perusahaan untuk memahami nilai dari tiap-tiap pelanggan,
menargetkan pelanggan yang paling menguntungkan, mempererat dan menjaga
hubungan yang berkualitas tinggi yang meningkatkan loyalitas dan profit bagi
perusahaan. Teknologi nantinya dapat menyediakan dukungan untuk memperoleh
pengetahuan tentang customer dan ukuran dari keefektifan CRM. Selain itu
seperti yang penah diutarakan oleh Stewart Deck, CRM dapat membantu bisnis
dalam penggunaan teknologi dan sumberdaya manusia agar memperoleh pengertian
yang dalam tentang nilai dan perilaku pelanggan mereka. Jika tujuannya tercapai
maka perusahaan dapat meningkatkan pendapatan.
Sistem
Business Intelligence (BI) dan CRM memainkan peran yang penting dalam mencapai
keuntungan yang kompetitif bagi perusahaan. Contohnya saja penggalian informasi
dari database dapat membantu memprediksikan pola belanja seorang pelanngan dan
perilaku pelanggan tersebut. Menurut BI dengan tool data miningnya dapat
membantu perusahaan untuk memperlakukan mereka secara berbeda atau spesial.
Dalam meningkatkan CRM yang baik maka perusahaan harus dapat memperlakukan
mereka secara berbeda untuk tiap individunya karena tiap-tiap individu itu
unik. Dengan BI dan data mining maka perusahaan dapat menawarkan produk atau
jasa mereka kepada orang yang tepat dan di waktu yang tepat juga. Dengan begitu
ketika pelanggan diperlakukan secara baik dan sesuai keinginan mereka, mereka
akan bertambah experience nya terhadap perusahaan dan berusaha untuk kembali
lagi pada kita. Dan itu dapat meningktakan loyalitas mereka pada perusahaan.
Menurut
Terobosan BI dalam teknologi ini telah menciptakan cara baru untuk memnafaatkan
hubungan dengan pelanggan seluas mungkin. Untuk meningkatkan dan memanfaatkan
hubungan dengan pelanggan, tools dari BI digunakan untuk membantu sistem CRM
fokus kepada pengambilan keputusan, penelitian pasar, target marketing, layanan
konsumen, dan kolaborasi konsumen dalam produk dan layanan.
Selain berupa data mining, tools BI yang dapat digunakan ialah cube and ad hoc query analysis, statistical analysis, dan proactive report delivery and alerting. Semua itu bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih dari pelanggan kita agar dapat meningkatkan kepuasan mereka dan mempertahankan loyalitas mereka. contoh di sini sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan loyalitas pelanggan mereka untuk meraup keuntungan yang lebih besar. Perusahaan tersebut mencoba untuk mengimplementasikan CRM. Mereka ingin pelanggan mereka memiliki experience yang lebih ketika melakukan kontak dengan mereka dan dapat mengingat pelanggan saat pelanggan tersebut kembali. Jadi pelanggan merasa mempunyai nilai tersendiri bagi perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melalui strategic, operational, dan analytic CRM. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan bantuan teknologi dan business intelligence dipilih untuk hal ini karena mampu melakukan ke tiga hal tersebut.
Selain berupa data mining, tools BI yang dapat digunakan ialah cube and ad hoc query analysis, statistical analysis, dan proactive report delivery and alerting. Semua itu bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih dari pelanggan kita agar dapat meningkatkan kepuasan mereka dan mempertahankan loyalitas mereka. contoh di sini sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan loyalitas pelanggan mereka untuk meraup keuntungan yang lebih besar. Perusahaan tersebut mencoba untuk mengimplementasikan CRM. Mereka ingin pelanggan mereka memiliki experience yang lebih ketika melakukan kontak dengan mereka dan dapat mengingat pelanggan saat pelanggan tersebut kembali. Jadi pelanggan merasa mempunyai nilai tersendiri bagi perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melalui strategic, operational, dan analytic CRM. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan bantuan teknologi dan business intelligence dipilih untuk hal ini karena mampu melakukan ke tiga hal tersebut.
OLAP
pada BI dapat membantu pengimplementasian konsep CRM pada perusahaan. OLAP
merupakan alat yang mendukung analisis secara multidimensional, memperbolehkan
pengguna untuk melihat data dalam data warehouse dengan dimensi yang berbeda
yang dimana query pada database biasa tidak dapat melakukannya secepat OLAP
ini. Kemudian data mining ialah teknologi yang membolehkan pencarian untuk pola
perilaku pelanggan yang berarti seperti switching behavior, fraud patterns,
market basket analysis, dan customer trends dalam data yang berjumlah sangatbesar
untuk strategic dan analytic CRM misalnya membedakan nilai dari setiap
pelanggan. Dengan BI dapat dilakukan dengan cara data mining dimana menggali
informasi penting tentang perilaku atau pola dari pelanggan tersebut setiap
melakukan kontak dengan perusahaan. Jadi kita dapat memperlakukan mereka sesuai
dengan keinginan agar mereka puas. Selain itu dengan data mining kita dapat
melakukan market basket analysis sehingga kita mengetahui apa saja yang telah
dibeli oleh para pelanggan dan kita dapat memprediksikan untuk persediaan
selanjutnya agar tidak mengalamikekurangan.
Dengan
adanya data mining kita juga dapat melakukan clustering dan segmentasi
pelanggan, kita dapat menggolongkan mana yang MVC (most valuable customer), MGC
(most growable customer), migrator, hingga yang below zero. Sehingga nanti
diharapkan perusahaan tidak salah dalam melakukan suatu penawaran produk atau
jasa pada suatu kelompok pelanggan. Tidak mungkin perusahaan menawarkan barang
mewah kepada pelanggan yang below zero. Ini juga dapat membantu perusahaan
dalam menentukan tempat untuk mempromosikan produk atau jasamerekanantinya.
Selain
itu dengan dashboard yang juga mengusung BI sebagai dasarnya, perusahaan dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan dengan cara melakukan monitoring dan
controlling indikator-indikator penting yang berpengaruh pada kesuksesan dalam
mempertahankan pelanggan. Dashboard ini nantinya dapat berguna untuk membantu
pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk langkah selanjutnya dalam
mempertahankan loyalitas pelanggannya.
BAB
111
PENUTUP
KESIMPULAN
Persaingan
bisnis yang mengetat menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri
terlibas pesaingnya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan
layanan sesuai keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai
persaingan. Secara ringkas Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan
yang didapat dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha)
suatu organisasi. Business Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk
memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Kompetisi antar perusahaan semakin
meningkat dan ketat. Maka setiap perusahaan berusaha untuk dapat melayani
dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan semaksimal mungkin.
Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat mempertahankan bisnisnya yang
tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena pengaruh kompetisi yang besar
di lingkungannya. ada beberapa teknologi yang dapat membantu mengatur
interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar lebih mudah seperti Enterprise Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM), Sales Force Automation (SFA), dan Data Warehouse.
Dengan begitu maka perusahaan dapat menganggarkan dananya untuk berinvestasi
pada Businnes Intelligence, dan banyak hal yang akan mereka dapat. Mereka dapat
menggunakan Business Intelligence sebagai suatu strategi dalam memenangkan
pasar yang persaingannya ketat ini. Mereka dapat mempertahankan pelanggan
mereka sekaligus mengeruk keuntungan yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar