Selasa, 30 April 2013

BUSINESS INTELLIGENCE



BAB 11
      PEMBAHASAN
Persaingan bisnis yang mengetat menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri terlibas pesaingnya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan layanan sesuai keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai persaingan. Secara ringkas Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapat dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. Business Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Business intelligent system merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk jenis aplikasi maupun teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan businnes intelligence, seperti mengumpulkan data, menyediakan akses serta menagnalisis data dan informasi mengenai kinerja perusahaan.
Banyak lembaga pemerintahan yang telah memahami kegunaan dari businnes intelligence tersebut. Jika pada lembaga bisnis (profit organization) businnes intelligence dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja melalui pemilihan strategi bisnis yang tepat, maka pada lembaga pemerintahan (non-profit organization) business intelligence dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja sehingga pada akhirnya akan tercipta perbaikan layanan pada masyarakat serta pengelolaan anggaran yang tepat.
            Business intelligence dapat membantu suatu perusahaan mendapatkan pengetahuan yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan tersebut dalam pengambilan keputusan serta sekaligus meningkatkan keunggulannya (competitive advantage). Businnes intelligence juga dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis perubahan trend yang terjadi sehingga akan membantu perusahaan menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan trend tersebut. Upaya memaksimalkan kinerja perusahaan merupakan hal yang prioritas saat ini. Perusahaan yangsecara jelas mampu mengidentifikasikan, menjelaskan dan mengimplementasikan strategi akan mampu berkembang dan berkompetisi lebih baik dengan perusahaan yang lainnya dalam era globalisasi ini.
A.    MANFAAT BUSINESS INTELLIGENCE

Ø  Menampilkan pola penjualan sehingga mempermudah eksekutif  menggali informasi lebih dalam yang dapat digunakan dalam yang dapat digunakan untuk keperluan analisis prediktif.
Ø  Merancang suatu aplikasi businnes intelligence yang terintegrasi dan dapat digunakan oleh kalangan eksekutif perusahaan pada setiap cabang.
Ø  Membantu pengolahan informasi pada suatu perusahaan sehingga prosesnya menjadi lebih akurat, efisien, dan hemat waktu.
Ø  Memperoleh berbagai informasi mengenai laporan-laporan seperti subscriber, recharge, dan revenue.
Ø  Mempermudah para eksekutif dalam suatu perusahaan dalam mengakses berbagai macam laporan subscriber, recharge, dan revenue.
Ø  Merancang suatu aplikasi business intelligence yang memberikan laporan secara cepat bagi kalangan eksekutif sehingga mereka dapat dengan segera mengambil keputusan.

B.     ONLINE CUSTOMER
Pada era globalisasi yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa kompetisi antar perusahaan semakin meningkat  dan ketat. Maka setiap perusahaan berusaha untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena pengaruh kompetisi yang besar di lingkungannya. Kadang hari ini statusnya bersifat aman tetapi siapa tahu hari esok akan berubah menjadi sebaliknya. Perusahaan era sekarang telah beralih dari cara marketing tradisional ke arah fokus pada pelanggan. Jadi tidak hanya berkutat pada 4P: Price, Product, Place, dan Promotion. Tetapi sudah berusaha menerapkan metode get, keep, and grow pelanggan, karena mereka menyadari jika tidak ada pelanggan maka produk atau jasa yang mereka tawarkan tidak laku dijual di pasaran yang berarti nantinya berakibat pada tidak adanya pendapatan bagi perusahaan dan akan mengalami kebangkrutan.
Menurut Dr. Philip Kotler, fokus pada pelanggan ialah strategi bisnis baru yang dapat memenangkan pasar nantinya. Apalagi jika perusahaan telah mengintegrasikan metode get, keep, and grow dengan teknologi yang dapat mendukungnya. Hal ini sesuai dengan yang saya pikirkan, teknologi dapat menunjang metode-metode tersebut agar berjalan dengan lebih baik. Berikut ini ada beberapa teknologi yang dapat membantu mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar lebih mudah yaitu:
1.      Enterprise Resource Planning (ERP)
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
Mindmap proses enterprise resource planning
ec-erp-system-overview1.jpg

2.      Supply Chain Management (SCM)            
Supply Chain Management adalah suatu konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secarat radisional. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik. SCM menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep SCM ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sepakat yang besar. Mekanisme informasi antara berbagai komponen  tersebut  berlangsung  secara transparan.
Mindmap proses Supply Chain Management
Supply-Chain-Management.jpg

3.      Sales Force Automation (SFA)
Sales Force Automation adalah sistem informasi yang digunakan oleh bagian Sales atau Sales Management untuk membantu melakukan otomatisasi fungsi-fungsi sales force management. Koombinasi antara modul SFA dengan modul Marketing Automation (MA) inilah yang biasanya membentuk sebuah aplikasi CRM (Customer Relationship Management). Sales Force Automation berfungsi dalam mengelola kinerja sales force perusahaan, mulai dari mengelola leads yang didapatkan, me-manage potensial penjualan, mengatur aktifitas penjualan, meng-otomatisasi sales quotation, dan seterusnya.
Mindmap proses Sales Force Automation
crm-wheel-b.jpg

4.      Data Warehouse
Datawarehouse adalah kumpulan macam-macam data yang subject oriented, integrated, time variant, dan nonvolatile.  dalam mendukung proses pembuatan keputusan.
Tujuan utama dari pembuatan data warehouse ada;ah untuk menyatukan data yang beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanandimana pengguna dapat dengan mudah menjalankan query (pencarian data), menghasilkan laporan, dan melakukan analisis.

Adapun karakteristik Data warehouse adalah sebagai berikut:
*      Subject Orientied
Datawarehouse diorganisasikan pada subjek-subjek utama, seperti pelanggan, barang/ produk, dan penjualan. Berfokus pada model dan analisis pada data untuk membuat keputusan, jadi bukan pada setiap proses transaksi atau bukan pada OLTP. Menghindari data yang tidak berguna dalam mengambil suatu keputusan.

*      Integrated 
Dibangun dengan menggabungkan/menyatukan data yang berbeda. relational databse, flat file, dan on-line transaction record. Menjamin konsistensi dalam penamaan, struktur pengkodean, dan struktur atribut diantara data satu sama lain.
*      Time Variant
Data disimpan untuk menyediakan informasi dari perspektif historical, data yang tahun-tahun lalu/ 4-5 thn. Waktu adalah elemen kunci dari suatu datawarehouse/ pada saat pengcapture-an.
*      NonVolatile
Setiap kali proses perubahan, data akan di tampung dalam tiap-tiap waktu. Jadi tidak di perbaharui terus menerus. Datawarehouse tidak memerlukan pemrosesan transaksi dan recovery. Hanya ada dua operasi initial loading of data dan access of data.
Data warehouse bukan hanya tempat penyimpanan data, Datawarehouse adalah Business Intelligence tools, tools to extract, merubah (transform) dan menerima data (load) ke penyimpanan (repository) serta mengelola dan menerima metadata.
Sedangkan fungsi utama dari data warehouse meliputi :
a. Pengambilan dan pengumpulan data(termasuk data dari luar organisasi yang dibutukan)
b. Mempersiapkan data(transforming), seperti membersihkan dan mengintegrasikan data
c. Penyimpanan data (loading)
d. Penyediaan data untuk analisis (query & reporting)


Sejarah/Evolution
v  1960, Dunia komputerisasi membuat aplikasi individu yang digunakan pada file utama. General mill mulai  mengembangkan istilah dimensi dan fakta.
v  1970, IRI menyediakan database dimensi untuk pembeli eceran, tahun untuk memperbaiki, mengembangkan dan mencocokan dengan hardware yang dimiliki.
v  1983, DBMS diperkenalkan untuk mengambil keputusan.
v  1988, Barry dan Paul mempublikasikan karyanya tentang Arsitektur Bisnis dan Sistem Informasi
v  1990, memperkenalkan tool DBMS sebagai alat untuk datawarehouse.
v  1990-sekarang, banyak bermunculan buku-buku datawarehouse dan aplikasi-aplikasi datawarehouse.
Implementasi Data Warehouse

http://www.jtanzilco.com/main/images/stories/dhani%201.jpg



C.    OFFICE DEPOT
Tetapi yang perlu diingat teknologi hanyalah sebagai pendukung untuk realisasi sebuah konsep CRM, bukan sebuah bentuk CRM. Hal ini didukung oleh pernyataan Don Peppers dan Martha Rogers yang mencontohkan bahwa Business Intelligence yang merupakan bagian dari teknologi bukanlah sebuah contoh dari CRM melainkan hanyalah pendukung atau penunjang dari konsep CRM pada sebuah perusahaan atau organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa teknologi seperti Business Intelligence jika diintegrasikan dengan konsep CRM yang ada dapat melahirkan sebuah strategi bisnis yang jitu bagi perusahaan atau organisasi untuk memenangkan pasar dan mencapai keuntungan yang diinginkan.
Loyalitas pelanggan sangat diperlukan bagi perusahaan atau organisasi untuk tetap dapat hidup. Dengan adanya loyalitas pelanggan maka dapat meningkatkan pendapatan perusahaan ke depannya karena disebabkan oleh share of wallet yang tinggi dari pelanggan. Pelanggan yang loyal sangat menguntungkan bagi perusahaan karena seperti yang dikatakan Jill Dyche bahwa pelanggan yang seperti itu tingkah lakunya telah menunjukkan komitmen untuk perusahaan tersebut dan psikologisnya juga menyiratkan komitmen. keuntungan dari mempertahankan loyalitas ialah hanya membutuhkan biaya yang lebih sedikit dalam mempertahankan pelanggan yang lama daripada mendapatkan yang baru, pelanggan dapat mengeluarkan uang yang banyak untuk perusahaan kita jadi dapat meningkatkan share of wallet, pelanggan yang loyal biasanya menyebarkan informasi-informasi yang baik dan positif tentang kita, mereka membutuhkan servis yang lebih sedikit dalam penangananya, mereka lebih bisa memaafkan jika terjadi kesalahan, dan mereka membuat program marketing perusahaan kita lebih efisien. Oleh karena itu, sangat penting bagi suatu perusahaan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan demi melancarkan bisnis yang dijalankan dan mengamankan posisi di pasar yang semakin ketat persaingannya.
Untuk dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dengan baik dan memperoleh keuntungan yang besar  maka diperlukan sebuah konsep CRM pada perusahaan atau organisasi. Karena menurut Dr. Robert Shaw dengan CRM dapat mencapai keseimbangan optimal antara investasi perusahaan dan pemuasan kebutuhan pelanggan agar menghasilkan keuntungan yang maksimal. Di dalam CRM terdapat pembelajaran dan perubahan pengetahuan yang terus menerus terhadap kebutuhan, motivasi dan perilaku pelanggan selama berhubungan atau melakukan kontak dengan perusahaan. Sehingga menurut saya dengan adanya hal itu maka semakin mudah perusahaan untuk memberikan pelayanan yang spesial dan berbeda terhadap pelanggan demi meningkatkan kepuasan mereka, jika perusahaan menerapkan CRM. CRM membantu perusahaan untuk memahami nilai dari tiap-tiap pelanggan, menargetkan pelanggan yang paling menguntungkan, mempererat dan menjaga hubungan yang berkualitas tinggi yang meningkatkan loyalitas dan profit bagi perusahaan. Teknologi nantinya dapat menyediakan dukungan untuk memperoleh pengetahuan tentang customer dan ukuran dari keefektifan CRM. Selain itu seperti yang penah diutarakan oleh Stewart Deck, CRM dapat membantu bisnis dalam penggunaan teknologi dan sumberdaya manusia agar memperoleh pengertian yang dalam tentang nilai dan perilaku pelanggan mereka. Jika tujuannya tercapai maka perusahaan dapat meningkatkan pendapatan.
Sistem Business Intelligence (BI) dan CRM memainkan peran yang penting dalam mencapai keuntungan yang kompetitif bagi perusahaan. Contohnya saja penggalian informasi dari database dapat membantu memprediksikan pola belanja seorang pelanngan dan perilaku pelanggan tersebut. Menurut BI dengan tool data miningnya dapat membantu perusahaan untuk memperlakukan mereka secara berbeda atau spesial. Dalam meningkatkan CRM yang baik maka perusahaan harus dapat memperlakukan mereka secara berbeda untuk tiap individunya karena tiap-tiap individu itu unik. Dengan BI dan data mining maka perusahaan dapat menawarkan produk atau jasa mereka kepada orang yang tepat dan di waktu yang tepat juga. Dengan begitu ketika pelanggan diperlakukan secara baik dan sesuai keinginan mereka, mereka akan bertambah experience nya terhadap perusahaan dan berusaha untuk kembali lagi pada kita. Dan itu dapat meningktakan loyalitas mereka pada perusahaan.
Menurut Terobosan BI dalam teknologi ini telah menciptakan cara baru untuk memnafaatkan hubungan dengan pelanggan seluas mungkin. Untuk meningkatkan dan memanfaatkan hubungan dengan pelanggan, tools dari BI digunakan untuk membantu sistem CRM fokus kepada pengambilan keputusan, penelitian pasar, target marketing, layanan konsumen, dan kolaborasi konsumen dalam produk dan layanan.
 Selain berupa data mining, tools BI yang dapat digunakan ialah cube and ad hoc query analysis, statistical analysis, dan proactive report delivery and alerting. Semua itu bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih dari pelanggan kita agar dapat meningkatkan kepuasan mereka dan mempertahankan loyalitas mereka. contoh di sini sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan loyalitas pelanggan mereka untuk meraup keuntungan yang lebih besar. Perusahaan tersebut mencoba untuk mengimplementasikan CRM. Mereka ingin pelanggan mereka memiliki experience yang lebih ketika melakukan kontak dengan mereka dan dapat mengingat pelanggan saat pelanggan tersebut kembali. Jadi pelanggan merasa mempunyai nilai tersendiri bagi perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melalui strategic, operational, dan analytic CRM. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan bantuan teknologi dan business intelligence dipilih untuk hal ini karena mampu melakukan ke tiga hal tersebut.
OLAP pada BI dapat membantu pengimplementasian konsep CRM pada perusahaan. OLAP merupakan alat yang mendukung analisis secara multidimensional, memperbolehkan pengguna untuk melihat data dalam data warehouse dengan dimensi yang berbeda yang dimana query pada database biasa tidak dapat melakukannya secepat OLAP ini. Kemudian data mining ialah teknologi yang membolehkan pencarian untuk pola perilaku pelanggan yang berarti seperti switching behavior, fraud patterns, market basket analysis, dan customer trends dalam data yang berjumlah sangatbesar untuk strategic dan analytic CRM misalnya membedakan nilai dari setiap pelanggan. Dengan BI dapat dilakukan dengan cara data mining dimana menggali informasi penting tentang perilaku atau pola dari pelanggan tersebut setiap melakukan kontak dengan perusahaan. Jadi kita dapat memperlakukan mereka sesuai dengan keinginan agar mereka puas. Selain itu dengan data mining kita dapat melakukan market basket analysis sehingga kita mengetahui apa saja yang telah dibeli oleh para pelanggan dan kita dapat memprediksikan untuk persediaan selanjutnya agar tidak mengalamikekurangan.
Dengan adanya data mining kita juga dapat melakukan clustering dan segmentasi pelanggan, kita dapat menggolongkan mana yang MVC (most valuable customer), MGC (most growable customer), migrator, hingga yang below zero. Sehingga nanti diharapkan perusahaan tidak salah dalam melakukan suatu penawaran produk atau jasa pada suatu kelompok pelanggan. Tidak mungkin perusahaan menawarkan barang mewah kepada pelanggan yang below zero. Ini juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan tempat untuk mempromosikan produk atau jasamerekanantinya.
Selain itu dengan dashboard yang juga mengusung BI sebagai dasarnya, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dengan cara melakukan monitoring dan controlling indikator-indikator penting yang berpengaruh pada kesuksesan dalam mempertahankan pelanggan. Dashboard ini nantinya dapat berguna untuk membantu pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk langkah selanjutnya dalam mempertahankan loyalitas pelanggannya.
















BAB 111
PENUTUP

KESIMPULAN
Persaingan bisnis yang mengetat menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri terlibas pesaingnya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan layanan sesuai keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai persaingan. Secara ringkas Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapat dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. Business Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Kompetisi antar perusahaan semakin meningkat  dan ketat. Maka setiap perusahaan berusaha untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena pengaruh kompetisi yang besar di lingkungannya. ada beberapa teknologi yang dapat membantu mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar lebih mudah seperti Enterprise Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM), Sales Force Automation (SFA), dan Data Warehouse. Dengan begitu maka perusahaan dapat menganggarkan dananya untuk berinvestasi pada Businnes Intelligence, dan banyak hal yang akan mereka dapat. Mereka dapat menggunakan Business Intelligence sebagai suatu strategi dalam memenangkan pasar yang persaingannya ketat ini. Mereka dapat mempertahankan pelanggan mereka sekaligus mengeruk keuntungan yang luar biasa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar