Irlandia serius mengembangkan sektor keuangan syariah. Terbukti,
negara ini telah memasukkan keuangan syariah dalam dokumen strategi
industri jasa keuangan internasional 2011-2016.
Hal ini bukan tanpa alasan. Karena sekitar 20 persen dana syariah di Eropa berada di Irlandia Finance Centre Service Centre (IFSC), Dublin, Irlandia.
Pemerintah Irlandia berkeinginan mengusung Dublin menjadi pusat
keuangan syariah Eropa. Sekjen Kementerian Keuangan Irlandia, John Moran
menyatakan, perlu masuk dalam paradigma baru dalam hal pembiayaan
ekonomi. "Sudah saatnya mengurangi ketergantungan berlebihan pada bank untuk mendanai pertumbuhan," kata Morgan seperti dikutip dari Irish Times, Selasa (30/4).
Reputasi Irlandia sebagai penerbit obligasi internasional telah
dipulihkan. Sekarang tinggal bagaimana mendiversifikasi sumber pendanaan
dengan menekannya dalam model pembiayaan alternatif.
"Keuangan syariah menjadi bagian penting dari strategi IFSC bagi
pemerintah yang ingin menampilkan Irlandia sebagai tempat dunia muslim
untuk berinvestasi dan melakukan bisnis di Eropa," ucap Morgan.
Pemerintah Irlandia fokus pada kemungkinan pendanaan kebutuhan
infrastruktur masa depan melalui sukuk. "Ini sebuah keniscayaan bahwa
pendanaan non-bank akan memainkan peran jauh lebih besar," ujarnya.
Salah satu perusahaan di Irlandia berencana mengeluarkan sukuk di
Malaysia. ESB dikabarkan telah mendapat izin dari regulator lokal. ESB
bahkan telah mengantongi nasihat dari spesialis keuangan syariah Amanie
Advisors tentang bagaimana cara terbaik memposisikan diri di pasar sukuk
Malaysia.
ESB akan menjadi perusahaan Irlandia pertama dan salah satu lembaga
non-keuangan di Eropa yang menerbitkan obligasi berbasis syariah.
Berdasarkan proyeksi Standard & Poor, permintaan sukuk global akan
melompat dari 240 miliar dolar AS di 2012 menjadi 421 miliar pada 2016.
Sumber: Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar