Jumat, 30 Mei 2014

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM



BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Analis Sistem dan Programmer
Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnisdan teknologi komputer). Nama lainnya: system designer, business analyst, systemconsultant, system engineer, software engineer, sistem analyst programmer, informationsystem engineer.
Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentuberdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis (lebih memahami teknologi komputer).
Tugas dan tanggung jawab Sistem analis:
a.       Tanggung jawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.
b.      Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c.       Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.
d.      Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama analis sistem, programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Programmer:
a.       Tanggung jawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
b.      Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
c.       Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program.
d.      Pengetahuan dan keahlian analis sistem. Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangatdiperlukan bagi seorang analis sistem yang baik.

A.    Pengetahuan dan keahlian analis sistem
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a.       Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman komputer.
·         Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer. 
·         Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
b.      Pengetahuan tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan danaspek-aspek bisnis lainnya.

1.2  Siklus Hidup sistem (System Life Cycle)
1.      General Systems Life Cycle (GSLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik sistembiologis, fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagidalam empat fase, yaitu:
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)

2.      Information Systems Life Cycle (ISLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi.Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence

3.      System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkahdari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu:
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasilkegiatannya (deliverable).

3.3    Kebutuhan Analisis (Requrements Analysis) dan Metode Kebutuhan
Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu:
a.       Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap.
b.      Menggambarkan sistem informasi yang ideal.
c.       Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan kendala sumber daya.
d.      Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team pengembangan sistem.
Tahap Requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistemdengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.

Metode Kebutuhan Analisis
Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan requirement system. Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation, procedure analysis, dan document survey.


3.4  Analisis dan Desain Sistem
Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program. Pengetahuan dan keahlian analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangatdiperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a.       Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman komputer.
b.      Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahliandalam menggunakan komputer.
c.       Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkatkeras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
d.      Pengetahuan tentang metode kuantitatip dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakanmetode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming, regresion, network, decision tree, trend, simulation.
e.       Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil. Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
f.       Ahli berkomunikasi dan membina hubungan. Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
g.      Memahami metodologi pengembangan sistem informasi Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan daripemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.










7 komentar: