BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analis
Sistem dan Programmer
Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari
masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan
pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnisdan teknologi
komputer). Nama lainnya: system designer, business
analyst, systemconsultant, system engineer, software engineer, sistem analyst
programmer, informationsystem engineer.
Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu
aplikasi tertentuberdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis (lebih
memahami teknologi komputer).
Tugas dan
tanggung jawab Sistem analis:
a. Tanggung jawab
analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada
sistem secara keseluruhan.
b. Pengetahuan
analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga
pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c. Pekerjaan
analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara
garis besar.
d. Pekerjaan
analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama
analis sistem, programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Programmer:
a. Tanggung jawab
pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
b. Pengetahuan
programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer, utilitas dan
bahasa-bahasa program yang diperlukan.
c. Pekerjaan
programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi
program. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas
pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi)
program.
d. Pengetahuan
dan keahlian analis sistem. Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas
dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan
dan keahlian berikut sangatdiperlukan bagi seorang analis sistem yang baik.
A.
Pengetahuan
dan keahlian analis sistem
Analis sistem harus mempunyai
pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa
pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang
analis sistem yang baik :
a. Pengetahuan
dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman
komputer.
·
Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk
keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak
aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer.
·
Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi
pengetahuan tentang perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa
komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
b. Pengetahuan
tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi
yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai
pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat
berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi
akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian
manajemen, pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku
organisasi, kebijaksanaan perusahaan danaspek-aspek bisnis lainnya.
1.2 Siklus Hidup sistem (System Life Cycle)
1.
General
Systems Life Cycle (GSLC)
Merupakan
fase-fase utama (general) yang
terjadi pada semua sistem, baik sistembiologis, fisikal, sosial ataupun sistem
lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagidalam empat fase, yaitu:
a.
Development (introduction)
b.
Growth
c.
Maturity
d.
Deterioration (decline)
2.
Information
Systems Life Cycle (ISLC)
Merupakan
fase-fase utama (general) yang
terjadi pada sistem informasi.Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat
fase, yaitu :
a. Systems
Development (Design)
b. Systems
Implementation
c. Systems
Operation (Maintenance)
d. Systems
Obsolescence
3.
System
Development Life Cycle (SDLC)
SDLC
berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkahdari
setiap tahapan yang secara garis besar
terbagi dalam tiga kegiatan utama,
yaitu:
a.
Analysis
b.
Design
c.
Implementation
Setiap
kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasilkegiatannya (deliverable).
3.3
Kebutuhan
Analisis (Requrements Analysis) dan
Metode Kebutuhan
Dalam
melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu:
a. Menjelaskan
sistem saat ini secara lengkap.
b. Menggambarkan
sistem informasi yang ideal.
c. Membawa
sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan kendala
sumber daya.
d. Memberi
dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team pengembangan sistem.
Tahap Requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis
sistemdengan komunitas pemakai sistem (end-user),
dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan
tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik.
Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem
informasi, karena mungkin pemakai mengalami
kegagalan sistem informasi sebelumnya.
Metode
Kebutuhan Analisis
Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat
selama melakukan requirement system.
Metode tersebut adalah interviews,
questionnaires, observation, procedure analysis, dan document survey.
3.4 Analisis dan Desain Sistem
Pekerjaan programer tidak menyangkut
hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem
yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program. Pengetahuan dan
keahlian analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang
khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian
berikut sangatdiperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
a. Pengetahuan
dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman
komputer.
b. Keahlian
teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan
teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahliandalam
menggunakan komputer.
c. Pengetahuan
teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkatkeras,
teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utiliti, dan
paket-paket perangkat lunak lainnya.
d.
Pengetahuan tentang metode kuantitatip dalam membangun
model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakanmetode-metode kuantitatif
seperti linier programming, dynamic
programming, regresion, network, decision tree, trend, simulation.
e.
Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah
kecil. Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan
permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah
masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus
dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut.
f.
Ahli berkomunikasi dan membina hubungan. Analis sistem
harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan
maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat
dan pembuatan laporan-laporan.
g.
Memahami metodologi pengembangan sistem informasi
Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu dengan
yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja
dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi
tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang
baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan daripemakai
sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.
makasih ya materinya good
BalasHapusMy blog
makashi semoga jadi referensi yang baik untuk semuanya
BalasHapusMy blog
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmakasi materinya
BalasHapusMy blog
My Campus
MY BLOG
BalasHapusMY CAMPUS
Materi nya sangat membantu
BalasHapusKunjungi juga web site kampus kami
http://atmaluhur.ac.id
oke banget min
BalasHapussolder hp