Pemanufakturan JIT menggunakan pendekatan yang lebih memusat
daripada yang ditemui dalam pemanufakturan tradisional.Penggunaan sistem
pemanufakturan JIT mempunyai dampak pada:
1.
Meningkatkan
Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya.
2.
Meningkatkan
akurasi penghitungan biaya produk.
3.
Mengurangi
perlunya alokasi pusat biaya jasa (departemen jasa)
4.
Mengubah
perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung.
5.
Mempengaruhi
sistem penentuan harga pokok pesanan dan proses.
3.3.2 Perbandingan Biaya Produk Tradisional dan ABC
Metode ABC
memandang bahwa biaya overhead dapat dilacak dengan secara memadai pada
berbagai produk secara individual. Biaya yang ditimbulkan oleh cost driver
berdasarkan unit adalah biaya yang dalam metode tradisional disebut sebagai
biaya variabel.
Metode ABC
memperbaiki keakuratan perhitungan harga pokok produk dengan mengakui bahwa
banyak dari biaya overhead tetap bervariasi dalam proporsi untuk berubah selain
berdasarkan volume produksi. Dengan memahami apa yang menyebabkan biaya-biaya
tersebut meningkat dan menurun, biaya tersebut dapat ditelusuri kemasing-masing
produk. Hubungan sebab akibat ini memungkinkan manajer untuk memperbaiki
ketepatan kalkulasi biaya produk yang dapat secara signifikan memperbaiki
pengambilan keputusan (Hansen dan Mowen, 2004: 157-158)
Digambarkan dalam tabel,
perbedaan antara penentuan harga pokok produk tradisional dan sistem ABC,
yaitu:
Tabel 2.4
Perbedaan penetapan
harga pokok produk
Tradisional dengan
Metode Activity Based Costing
Metode Penentuan Harga Pokok Produk
Tradisional
|
Metode Activity Based Costing
|
|
Tujuan
|
Inventory level
|
Product Costing
|
Lingkup
|
Tahap produksi
|
Tahap desain, produksi, Tahap
pengembangan
|
Fokus
|
Biaya bahan baku, tenaga kerja langsung
|
Biaya overhead
|
Periode
|
Periode akuntansi
|
Daur hidup produk
|
Teknologi yang digunakan
|
Metode manual
|
Komputer telekomunikasi
|
Sumber: (Mulyadi, 1993)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar